Jumlah Pembangunan Rumah MBR Masih Jauh Dari Target
Program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah terus dikebut. Targetnya, pemerintah berharap dapat merealisasikan sebanyak 700 ribu unit rumah subsidi dan 300 ribu unit rumah komersial terbangun. Namun hal tersebut dinilai terlalu optimistis mengingat realita di lapangan, pembangunan rumah terlihat lambat.
Sepanjang tahun 2010 hingga 2016, pemerintah telah menggelontorkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 23,28 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membangun rumah subsidi sebanyak 444.605 unit dalam kurun waktu tersebut.
Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 3,6 triliun untuk membangun rumah. Sepanjang tahun 2016, dana yang sudah tersalurkan sebesar Rp 3,2 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk membangun sekitar 35.000 rumah bersubsidi di seluruh Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut akan berusaha menambah anggaran untuk membangun rumah subsidi di seluruh Indonesia. Tahun 2017 sendiri Kementerian PUPR berencana untuk menganggarkan dana sebesar Rp 13 triliun atau lebih dari tiga kali lipat dari anggaran tahun 2016. Kementrian juga ingin untuk mengubah evaluasi porsi antara bank dan pemerintah.
Tahun ini tercatat, baru sebanyak sekitar 225 ribu unit rumah subsidi maupun rumah komersial yang baru terealisasi.
Untuk Rumah Subsidi atau rumah kutuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Kementrian PUPR telah membangun sebanyak 6.453 unit rumah susun sederhana sewa dan juga 5.176 unit rumah khusus. Kementerian atau lembaga lain telah membangun sebanyak 15.500 unit rumah. Pemerintah Daerah sebanyak 8.448 unit baru dan 59.978 peningkatan kualitas. Sementara pengembang membangun rumah MBR dengan FLPP 71.944 unit dan rumah MBR fasilitas lain sebesar 12.219.
Sementara untuk rumah komersial, pengembang telah membangun sebanyak 12.331 unit rumah, Masyarakat Non-MBR sebanyak 78 unit rumah, dan Non-subsidi komersial sebanyak 33.679 unit rumah.
Di tahun 2015, hanya terealisasi sebanyak 700.000 ribu rumah, baik untuk MBR maupun tidak, dari target sejuta rumah. Tahun ini, target yang dipasang tetap sama, yaitu sejuta rumah, walaupun tahun kemarin target tersebut tidak terealisasi. Kementrian PUPR sendiri rencananya akan itu membangun lebih dari 100 ribu rumah MBR, tepatnya sebanyak 113.442 unit rumah di seluruh Indonesia. Harga jual rumah MBR sendiri maksimal berharga Rp 180 juta.
Sepanjang tahun 2010 hingga 2016, pemerintah telah menggelontorkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 23,28 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membangun rumah subsidi sebanyak 444.605 unit dalam kurun waktu tersebut.
Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 3,6 triliun untuk membangun rumah. Sepanjang tahun 2016, dana yang sudah tersalurkan sebesar Rp 3,2 triliun. Dana tersebut telah digunakan untuk membangun sekitar 35.000 rumah bersubsidi di seluruh Indonesia.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut akan berusaha menambah anggaran untuk membangun rumah subsidi di seluruh Indonesia. Tahun 2017 sendiri Kementerian PUPR berencana untuk menganggarkan dana sebesar Rp 13 triliun atau lebih dari tiga kali lipat dari anggaran tahun 2016. Kementrian juga ingin untuk mengubah evaluasi porsi antara bank dan pemerintah.
Tahun ini tercatat, baru sebanyak sekitar 225 ribu unit rumah subsidi maupun rumah komersial yang baru terealisasi.
Untuk Rumah Subsidi atau rumah kutuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Kementrian PUPR telah membangun sebanyak 6.453 unit rumah susun sederhana sewa dan juga 5.176 unit rumah khusus. Kementerian atau lembaga lain telah membangun sebanyak 15.500 unit rumah. Pemerintah Daerah sebanyak 8.448 unit baru dan 59.978 peningkatan kualitas. Sementara pengembang membangun rumah MBR dengan FLPP 71.944 unit dan rumah MBR fasilitas lain sebesar 12.219.
Sementara untuk rumah komersial, pengembang telah membangun sebanyak 12.331 unit rumah, Masyarakat Non-MBR sebanyak 78 unit rumah, dan Non-subsidi komersial sebanyak 33.679 unit rumah.
Di tahun 2015, hanya terealisasi sebanyak 700.000 ribu rumah, baik untuk MBR maupun tidak, dari target sejuta rumah. Tahun ini, target yang dipasang tetap sama, yaitu sejuta rumah, walaupun tahun kemarin target tersebut tidak terealisasi. Kementrian PUPR sendiri rencananya akan itu membangun lebih dari 100 ribu rumah MBR, tepatnya sebanyak 113.442 unit rumah di seluruh Indonesia. Harga jual rumah MBR sendiri maksimal berharga Rp 180 juta.
Post a Comment for "Jumlah Pembangunan Rumah MBR Masih Jauh Dari Target"